Menilik Kejadian Musibah Gempa Di SUMBAR

Memang segala kejadian di muka bumi ini hak mutlak ketetapan Allah. Dia semata yang mengetahuinya. Kapan dan di mana kejadian tersebut sudah Dia ketahui dan rencanakan dengan detail. Demikian pula gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat, Rabu (30/09/09), yang meluluh lantahkan ranah minang. Korban yang saat ini terus bertambah dan angka korban saat ini sudah menebus 500 orang lebih meninggal dan luka-luka 1000 orang lebih. Dengan itu kami atas nama blogger kebumen turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya, dan semoga mereka yang terkena musibah diberi ketabahan ( kesabaran )
Sehari setelah kejadian gempa, beredar kabar -di antaranya lewat pesan singkat (SMS) dan situs jejaring sosial facebook- yang mengaitkan waktu terjadinya gempa dengan surat dan ayat yang ada di dalam al-Qur’an.

“KETAHUILAH…. Gempa di Padang terjadi pada pukul 17.16, coba lihat QS. 17.18.. Kemudian gempa susulan terjadi pada pukul 17.38, lihat QS. 17:58.. Gempa di Padang terjadi pada tanggal 30 bulan 9, lihat QS. 30:9..” demikian bunyi pesan singkat yang beredar. Siapa yang membuka ayat-ayat di atas akan menyadari bahwa musibah itu memang layak menimpa negeri ini.

QS. Al Israa’(17) ayat 16: “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

QS. Al Israa’(17) ayat 58: “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”

QS. Ar-Ruum (30) ayat 9: “Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku dzalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku dzalim kepada diri sendiri.”

Tiga ayat di atas, yang dikaitkan dengan waktu kejadian gempa di Sumbar, berbicara perihal azab Allah berupa kebinasaan suatu penduduk negeri. Bahwa kebinasaan dan kehancurannya disebabkan oleh tingkah laku penduduknya dengan melakukan kedurhakaan kepada Allah. Bukan Allah berlaku dzalim terhadap mereka, tapi merekalah yang telah mendzalimi diri mereka sendiri.
Dan ketika Allah akan menurunkan adzab kebinasaan kepada suatu penduduk negeri maka diadakan di antara mereka para pemimpin yang suka hidup mewah dan kufur kepada Allah, sehingga mereka menyeru rakyatnya kepada kekufuran, maka ketika mereka melakukan hal itu tiba saatnya adzab turun.
Dan ketika Allah akan menurunkan adzab kebinasaan kepada suatu penduduk negeri maka diadakan di antara mereka para pemimpin yang suka hidup mewah dan kufur kepada Allah, sehingga mereka menyeru rakyatnya kepada kekufuran, maka ketika mereka melakukan hal itu tiba saatnya adzab turun.
Kekufuran para pemimpin ini sudah terlalu lama, yaitu dengan menolak hukum Allah (syariat Islam), menggantinya dengan produk hukum manusia. Contohnya demokrasi. Syariat dikesampingkan, tradisi dan aturan hidup yang menyelisihi Islam dibudidayakan. Akhirnya yang diharamkan oleh Islam dihalalkan, begitu juga sebaliknya. Para mujahid dihabisi, sementara penjahat dilindungi.
Tentang ada atau tidaknya kaitan antara ayat-ayat di atas dengan bencana tidak ada satu dalil sharih yang menunjukkannya. Namun, semestinya bencana menjadi pelajaran bagi kita. Introspeksi dan muhasabah terhadap kesalahan dan kedurhakaan kepada Allah harus segera dilakukan, supaya musibah tidak terulang.

DUKUNGAN DO'A DAN HARTA SANGAT BERMANFAAT BAGI MEREKA...
SAATNYA PEDULI SESAMA UNTUK MERINGANKAN BEBAN MEREKA...
SALURKAN DONASI KEMANUSIAAN UNTUK SUMBAR GEMPA....

  1. PKPU : BCA NO REK 600.034.7777, MANDIRI NO REK 126.000.1005.114
  2. MER-C : BCA NO REK 686.009.339, BSM 128.0011802
  3. ACT : BSM NO REK 003.012. 4084, BCA NO REK 676.030.3028

UNTUK INFO LEBIH LANJUT MENGENAI DONASI DAPAT DI LIHAT DISINI

( di sadur dari berbagi sumber ) (torik)
Read More......

Sudah sampai mana?

oleh : Big Sugeng 

Selama saya tinggal di Jogja, hampir selalu menggunakan jalur selatan kalau mau pulang ke Kebumen. Disamping karena jalannya sepi, jarak tempuhnya lebih pendek dan lebih dekat ke desa tujuan saya yaitu Kuwangunan Kec. Petanahan. Saya ingat sekali dari jaman Bupati masih dijabat Ibu Rustriningsih sampai beliaunya jadi Wakil Gubernur kondisi jalan kurang bagus. Kadang 3 km jelek, habis itu 1 km bagus. Kondisi sekarang agak mendingan walaupun masih ada beberapa kilometer yang jalannya jelek, beberapa kilometer jalannya tidak rata (tambal sulam).
 
Kondisi jalan yang jelek tersebut terutama jalan yang berbatasan dengan Purworejo. Saya nggak tahu yaa kenapa nggak dibangun sekaligus mulus. Kenapa ada beberapa yang disisakan jelek dan ada yang disisakan dengan kondisi yang kasar. Saya waktu itu berfikir mungkin kalau pejabat yang lewat jalur itu pakai mobil mewah sehingga apapun kondisi jalannya tetap terasa “nyaman”. Waktu itu saya juga berharap banyak mungkin kalau menjadi Wakil Gubernur jalannya akan sehalus yang di Kab Kulonprogo.

Saya sampai punya joke begini,
Dalam perjalanan dari Jogja ke Petanahan lewat jalur selatan ketika ditanya sudah sampai mana, tanpa melihat nama daerah sudah dapat ditentukan dari kondisi jalannya.
“Ooh.. ini masih di wilayah Kulonprogo” kata salah satu penumpang.
“ Lho kok tahu sih…” tanya penumpang sebelahnya.
“ Kan jalannya lebar dan halus” jawabnya.
Tigapuluh menit berikutnya ditanya lagi, dia menjawab: “ kalau ini sudah masuk ke wilayah kabupaten Purworejo, soalnya jalannya masih agak mulus Cuma lebih sempit” Kemudian mereka tertidur.

Suatu saat mereka terbangun dan langsung bilang: “ ini pasti sudah masuk ke perbatasan wilayah kabupaten Kebumen” kata salah satu penumpang.
“lho kok tahu?” tanya penumpang sebelahnya.
“Soalnya jalannya jelek dan rusak….”
 
 Mudah2an ini jadi perhatian anggota DPRD yang baru dan perhatian dari Bapak Bupati Kebumen.





Ayo setelah lebaran kita mulai berfikir untuk INVESTASI EMAS Read More......